Minggu, 25 November 2012

0 Kunjungan Kerja DPR


Kunjungan kerja ke luar negeri oleh Badan Legislatif di Indonesia memang selalu menuai kontroversi. Bagaimana tidak? Setiap kunjungan kerja berdalih studi banding ini menghabiskan uang rakyat bukan ratusan juta lagi melainkan miliaran rupiah. Walaupun hujatan sana-sini terlontarkan dari segala penjuru, mereka, para anggota DPR tetap saja melenggang ke luar negeri untuk melaksanakan kegiatan yang mereka sebut kunjungan kerja.

Dari sumber yang saya baca di metrotvnews.com ternyata anggaran kunjungan kerja anggota DPR meninggkat dari tahun ke tahun. Metrotvnews.com menyebutkan bahwa Koalisi Masyarakat Sipil mencatat peningkatan anggaran kunker DPR ke luar negeri periode 2009-2014 mencapai Rp162,94 miliar. Jumlah itu melonjak tujuh kali lipat dari periode 2004-2009 yang mencapai Rp23,55 miliar. Sedangkan anggaran kunjungan kerja anggota DPR pada 2012 diperkirakan senilai Rp482 miliar atau naik sekitar Rp183 miliar dari tahun 2011. Wah..wah.. Kalau kata Bang H. Rhoma Irama hal ini sungguh TER…LAAA..LUUU !!

Kunjungan kerja luar negeri juga dilakukan anggota DPR pada 3 September 2012. Sekitar 20 anggota Badan Legislatif berkunjungan ke Denmark dan Turki dengan alasan studi banding logo Palang Merah. Kepergian mereka saat itu diharapkan bisa membawa oleh-oleh berupa lambang lembaga Palang Merah yang akan digunakan Indonesia. Namun, belakangan beredar foto-foto anggota dewan sedang berbelanja dan berwisata di Denmark dan Turki. Wahai bapak ibu wakil rakyat, tidakkah kalian malu dengan sikap kalian tersebut????

Kita bisa bayangkan betapa bermanfaatnya dana yang mereka gelontorkan untuk kunjungan kerja jika digunakan untuk pembangunan daerah, perbaikan jalan yang rusak, pendidikan di daerah terpencil, dan segudang masalah yang bisa teratasi dengan uang sebanyak itu. Kalaupun memang membutuhkan data-data ataupun informasi yang penting sehingga mengharuskan studi banding, pemerintah bisa kan bekerja sama dengan mahasiswa yang notabene sedang melaksanakan studi di luar negeri? Malah justru hal ini bisa mengeratkan hubungan mahasiswa dengan pemerintah. Dan lagi, pemerintah tidak perlu membuang miliaran rupiah karena kunjungan kerja ini. Atau memang hal inilah yang para anggota DPR inginkan?? Bukan kunjungan kerjanya tapi plesirannya. Bahkan, para anggota DPR tersebut juga memboyong keluarganya. Maka tak aneh jika ketika kunjungan kerja ke Jerman pada April lalu ditolak oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) setempat.
 

ANGGUN's BLOG Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates